• Beranda   >
  • Ketum PWI Pusat Ajak Media-Media Besar Ikuti Lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Promosikan Karya Berkualitas

Ketum PWI Pusat Ajak Media-Media Besar Ikuti Lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Promosikan Karya Berkualitas

img

Ketum PWI Pusat Ajak Media-Media Besar Ikuti Lomba Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Promosikan Karya Berkualitas



Jakarta---Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun tetap "ngotot" menyelenggarakan gelaran Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024. Ini bentuk apresiasi PWI terhadap wartawan dan media yang menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas.

"Saya mengajak Kelompok Kompas Gramedia mengikuti ajang kompetisi AJA 2024, untuk semua kategori, karena KKG sudah berpengalaman menghasilkan karya jurnalistik berkualitas," ujar Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun di Kantor Redaksi Kompas, Gedung Menara Kompas, Jakarta,  Jumat (15/11/2024).

Di kantor Kompas, Hendry Bangun diterima oleh A. Haryo Damardono, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas. Haryo sendiri pernah memenangkan penghargaan Adinegoro tahun 2018 untuk kategori jurnalistik siber, lewat karyanya yang bertajuk "Janji Untuk Papua" yang dipublikasikan di Kompas.ID pada 1 Maret 2017 lalu.

Kunjungan ke Kompas adalah bagian dari program "Road to AJA 2024". Mengunjungi media-media besar penting agar gaung AJA 2024 semakin kuat dan mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya insan pers.

Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Marcellus Hernowo mengatakan, Kompas memiliki Desk Khusus Investigasi. Desk ini memiliki dua tim investigasi dengan target dua karya per bulan. Oleh karena itu, Kompas akan mengikutsertakan karya-karya wartawannya dalam ajang AJA 2024.

"Harus diakui untuk tahun 2024 ini, baru tercapai satu karya investigasi per bulan. Karena tak mudah untuk melakukan kerja investigasi, terutama untuk memperoleh konfirmasi," tambah Haryo.

Kemudian diceritakan pengalaman saat menggarap laporan investigasi "Rokok Ilegal Tanpa Pita Cukai Resmi"  wartawan Kompas kesulitan memperoleh konfirmasi karena masyarakat dijadikan "pagar hidup" oleh industri rokok ilegal tersebut. Masyarakat tak mau buka suara. Mereka juga membela industri ilegal tersebut.

Di samping Kompas, media lain yang memiliki Desk Investigasi adalah MBM Tempo. Serta sejumlah media lainnya, seperti TransTV yang langganan ikut dalam kompetisi karya jurnalistik tersebut.

Rita Sri Hastuti, pengarah Panitia Pelaksana AJA 2024, mengatakan, Anugerah Jurnalistik Adinegoro memperlombakan lima karya jurnalistik, masing-masing kategori (1)  media cetak, (2) online, (3) televisi, (4) radio dan (5) foto.

Selain itu, akan disediakan pula dua penghargaan khusus  yakni pers mahasiswa dan jurnalisme warga.

"Baru kali ini ada lomba karya jurnalistik di Indonesia yang akan menyediakan hadiah Rp 100 juta per kategori,"tambah Hendry Bangun.

Diharapkan dengan hadiah yang besar, ingatan publik langsung tertuju kepada media-media dan wartawan yang menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas melalui ajang AJA 2024.

Disebutkan karya peserta AJA 2024 harus berupa karya jurnalistik mendalam (indepht news) yang memenuhi kriteria "Investigasi, Kolaborasi dan Inovasi" yang menitikberatkan pada karya jurnalistik investigatif yang inovatif dan kolaboratif.

AJA 2024 mengangkat tema "Pers dan Demokrasi" akan menyeleksi karya-karya jurnalistik yang dipublikasikan dari tanggal 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024. Peserta dapat mengirimkan karyanya ke alamat http://s.id/ADINEGORO2024.***