TENTANG PENA EMAS

TENTANG PENA EMAS



PENA EMAS

 

I. UMUM

  1. Pena  emas, adalah  Lambang atau Anugerah tertinggi pertama (award), bukan hadiah (gift) Persatuan Wartawan Indonesi
  2. Pena Emas diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suata lembaga di dalam dan di luar jajaran Pers Nasional.
  3. Pemberian  anugerah "Pena Emas", disertai Piagam yang menyebutkan jasa-jasa yang bersangkutan dan medali Pena Emas terbuat dari emas murni.
  4. Biaya pemberian penganugerahan tersebut dibebankan kepada PWI Pusat/Cabang setempat.

II. NORMA-NORMA DAN KRITERIA

  1. Anugerah yang telah diberikan, pada prinsipnya tidak  dapat dicabut, kecuali jika dalam keadaan luar biasa Kongres PWI menetapkan lain.
  2. Anugerah ini  diberikan  oleh PWI Pusat kepada  seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga, sebagai penghargaan Persatuan Wartawan Indonesia atas             jasa-jasa luar biasa yang bersangkutan kepada bangsa dan negara, atau khususnya bagi kepentingan Pers Nasional.
  3. Jasa-jasa luar biasa dimaksud, meliputi :
  1. pemikiran-pemikiran konsepsional.
  2. karya-karya  nyata yang memberikan makna hakiki, dampak dan manfaat, khususnya bagi pembangunan dan perkembangan Pers Nasional berdasarkan Pancasila, umumnya bagi pembangunan nasional.
  3. Pemikiran-pemikiran dan karya-karya nyata tersebut merupakan satu kesatuan yang mengkait serta tumbuh dan berkembang dalam suatu kurun waktu atau masa.
  1. Pena Emas dianugerahkan  berdasarkan pertimbangan dan memperhatikan seluruh Peratuaran Dasar dan Peraturan Rumah Tangga serta Kode Etik Jornalistik PWI maupun keputusan-keputusan organisasi yang ditetapkan oleh Kongres dan atau oleh Pengurus  Pusat.

 

III. POSEDUR PENGANUGERAHAN

  1. Calon  penerima  anugerah diajukan oleh Pengurus Cabang PWI dengan surat resmi kepada Pengurus Pusat. 
  2. Dalam surat pengajuan itu, Pengurus  Cabang harus menjelaskan dengan lengkap dan rinci dasar-dasar pertimbangan dan keputusan serta melampirkan secara                 lengkap dan rinci data mengenai calon penerima anugerah.
  3. Pengurus Pusat dapat  menganugerahkan Pena Emas  atas prakarsa sendiri, tidak berdasarkan usul dari Pengurus  Cabang.
  4. Penganugerahan Pena  Emas ditetapkan dengan surat keputusan Pengurus Pusat setelah telebih dahulu dibahas dan diputuskan didalam rapat Pleno Pengurus             Harian PWI Pusat.
  5. Penetapan Pengurus Pusat mengenai penganugerahan Pena Emas diumumkan kepada masyarakat luas.
  6. Penyerahan Pena Emas dilaksanakan dalam suatu upacara terbuka dan khitmat, dengan mengundang penerima anugerah bersangkutan menyampaikan pidato utama             (keynot speech) yang menjelaskan dalam garis besar latar belakang, ujud dan tujuan pemikiran-pemikiran serta karya-karya nyata penerima anugerah untuk             kepentingan negara dan bangsa pada umumnya, dan Pers Nasional khususnya.
  7. Tidak ada badan atau lembaga di Indonesia, baik pers maupun non pers, yang memberikan anugerah Pena Emas.